Kerja Rumah
Kaca
Green House Effect atau Efek Rumah Kaca adalah
kapasitas gas rumah kaca seperti penguapan air, karbondioksida, metana, dan
nitrooksida yang memerangkap panas atmosfer .
Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan terlalu dingin untuk dihuni. Hanya
saja, jika jumlah gas rumah kaca terlalu berlebihan, suhu di permukaan bumi
menjadi lebih panas dari seharusnya.
Efek rumah kaca terjadi akibat interaksi antara sinar
matahari dan gas – gas rumah kaca di atmosfer. Sewaktu sinar matahari mencapai atmosfer, 25%
energinya dipantulkan ke angkasa luar dan sekitar 20% di serap oleh atmosfer.
Sinar matahari yang berhasil mencapai permukaan bumi sebagian diserap oleh
tanah, lautan, dan tumbuhan sementara sebagian kecil lainnya di pantulkan
kembali ke angkasa oleh permukaan yang di selubungi salju, ea, atau gurun.
Radiasi matahari yang diserap di permukaan bumi berubah
menjadi energy panas dalam bentuk gelombang radiasi inframerah yang di lepaskan
ke atmosfer. Gas rumah kaca memerangkapnya dan kemudian menyebarkannya kembali
ke permukaan bumi sehingga suhunya tetap hangat. Keseimbangan jumlah panas yang
diserap permukaan dari matahari dan jumlah panas yang di lepaskan kembali ke
atmosfer mempertahankan iklim yang menjadi pendukung kelangsungan hidup di
permukaan bumi.
Pelepasan
Gas Rumah Kaca ke Udara
Ternyata, aktivitas kehidupan kita sehari – hari memiliki
peran besar dalam meningkatkan suhu bumi. Menonton TV, mendengarkan radio,
memasak, berkendaraan, hingga aktivitas industri, secara langsung atau tidak
langsung berjalan karena adanya bahan bakar fotsil (minyak, gas, dan batubara)
sebagai sumber energi. Padahal, hasil pembakaran bahan bakar fotsil melepaskan
gas rumah kaca seperti CO2 yang dapat memerangkap panas di atmosfer
bumi.
Membuang sampah sembarangan pun dapat memperparah pemanasan
global yang tengah kita alami saat ini. Timbunan sampah menghasilkan gas metana
yang dapat mengurangi kemampuan atmosfer membersihkan dirinya sendiri.
Pendingin udara juga melepaskan gas CFC yang dapat merusak
lapisan ozon sehingga mengurangi kemampuannya menyerap panas. Gas CFC bahkan
menimbulkan efek rumah kaca 5.000 – 10.000 kali lebih besar dibandingkan CO2.
Tidak heran jika saat ini lebih dari 200 negara telah menyepakati untuk
melarang penggunaan gas CFC setelah tahun 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar