Jumat, 09 Maret 2012

Efek Rumah Kaca



Kerja Rumah Kaca
Green House Effect atau Efek Rumah Kaca adalah kapasitas gas rumah kaca seperti penguapan air, karbondioksida, metana, dan nitrooksida yang memerangkap panas atmosfer .  Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan terlalu dingin untuk dihuni. Hanya saja, jika jumlah gas rumah kaca terlalu berlebihan, suhu di permukaan bumi menjadi lebih panas dari seharusnya.
Efek rumah kaca terjadi akibat interaksi antara sinar matahari dan gas – gas rumah kaca di atmosfer. Sewaktu  sinar matahari mencapai atmosfer, 25% energinya dipantulkan ke angkasa luar dan sekitar 20% di serap oleh atmosfer. Sinar matahari yang berhasil mencapai permukaan bumi sebagian diserap oleh tanah, lautan, dan tumbuhan sementara sebagian kecil lainnya di pantulkan kembali ke angkasa oleh permukaan yang di selubungi salju, ea, atau gurun.
Radiasi matahari yang diserap di permukaan bumi berubah menjadi energy panas dalam bentuk gelombang radiasi inframerah yang di lepaskan ke atmosfer. Gas rumah kaca memerangkapnya dan kemudian menyebarkannya kembali ke permukaan bumi sehingga suhunya tetap hangat. Keseimbangan jumlah panas yang diserap permukaan dari matahari dan jumlah panas yang di lepaskan kembali ke atmosfer mempertahankan iklim yang menjadi pendukung kelangsungan hidup di permukaan bumi.

Pelepasan Gas Rumah Kaca ke Udara
Ternyata, aktivitas kehidupan kita sehari – hari memiliki peran besar dalam meningkatkan suhu bumi. Menonton TV, mendengarkan radio, memasak, berkendaraan, hingga aktivitas industri, secara langsung atau tidak langsung berjalan karena adanya bahan bakar fotsil (minyak, gas, dan batubara) sebagai sumber energi. Padahal, hasil pembakaran bahan bakar fotsil melepaskan gas rumah kaca seperti CO2 yang dapat memerangkap panas di atmosfer bumi.
Membuang sampah sembarangan pun dapat memperparah pemanasan global yang tengah kita alami saat ini. Timbunan sampah menghasilkan gas metana yang dapat mengurangi kemampuan atmosfer membersihkan dirinya sendiri.
Pendingin udara juga melepaskan gas CFC yang dapat merusak lapisan ozon sehingga mengurangi kemampuannya menyerap panas. Gas CFC bahkan menimbulkan efek rumah kaca 5.000 – 10.000 kali lebih besar dibandingkan CO2. Tidak heran jika saat ini lebih dari 200 negara telah menyepakati untuk melarang penggunaan gas CFC setelah tahun 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar